Permainan tradisional memang terkadang tidak menarik. Saya sendiri pun suka berfikir hal yang sama. Apabila kita mencuba untuk mengambil hikmah, permainan itu sebenarnya merupakan permainan yang bermakna. Selain bersifat olahraga, permainan gasing juga bertujuan mempererat persaudaraan dan persatuan sesama masyarakat. Hal ini pun membantu melestarikan satu dari sekian banyak permainan tradisional yang hampir punah kerana kemajuan teknologi di dunia yang semakin canggih yang menyebabkan banyak orang untuk mula melupakan permainan yang dimainkan sejak zaman nenek moyang kita.
Dengan alasan tersebut, beberapa orang berusaha untuk mengangkat permainan gasing menjadi salah satu permainan yang akan dipertandingkan dalam festival olahraga tradisional. Hal ini boleh membantu melestarikan karya budaya.
Gambar diambil daripada ttotz.blogspot.com/2008_03_01_archive.html
Rakaman video bermain congkak. Selamat menonton.....
Sunday, July 13, 2008
Sebab-sebab gasing perlu dilestarikan
Posted by bb2008sherly at 3:30 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rakaman bermain gasing. Selamat menonoton.....
Mari bernyanyi bersama! Siti Nurhaliza - Cindai
Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
0 comments:
Post a Comment